Jumat, 23 Agustus 2024

Bencana Alam di Gorontalo Menimpa Ribuan Warganya

INITENTANG.COM - Bencana Alam di Gorontalo. Provinsi di utara Pulau Sulawesi ini kembali dilanda bencana alam yang menimpa ribuan warganya. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo mencatat, belasan ribu jiwa terdampak banjir yang melanda beberapa wilayah. 

Sebanyak 1.659 Kepala Keluarga atau 12.487 jiwa, terkena imbas dari bencana yang menggenangi enam dari sembilan kecamatan di Kota Gorontalo.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Gorontalo, Ferdi Adam, pada 12 Juli 2024, banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan banjir rob dari laut. 

Ia juga memperkirakan bahwa Gorontalo akan kembali dilanda hujan dalam beberapa hari ke depan, yang berpotensi memperparah kondisi banjir di wilayah tersebut. Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat menjadi daerah yang paling terdampak dengan Banjir rob yang berasal dari laut. 

Sebagai respons, BPBD Gorontalo telah membuka dapur umum dan mendirikan posko pengungsian di beberapa titik, termasuk di Kantor, Rumah Dinas Wali Kota, serta sekolah-sekolah. Masyarakat juga berinisiatif mendirikan posko pengungsian di wilayah yang tidak terdampak banjir.

Selain itu, pemerintah daerah setempat telah menyiapkan logistik yang cukup bagi para pengungsi. Banjir juga memaksa PLN memadamkan listrik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Upaya penyaluran air bersih, terutama air kemasan untuk konsumsi, terus dilakukan oleh pihak BPBD.

Tidak hanya banjir, bencana tanah longsor juga menambah derita warga Gorontalo. Pencarian korban tanah longsor di area tambang emas rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, terkendala cuaca buruk. 

Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Ida Bagus Ngurah Asrama, menjelaskan bahwa hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah tersebut menjadi kendala utama dalam proses pencarian. Jumlah korban tanah longsor yang sudah terdata berjumlah 190 orang, dengan 23 orang meninggal dunia, 144 selamat, dan 23 lainnya masih dalam pencarian. 

Cuaca buruk juga menghambat distribusi logistik dan operasi helikopter. Sehingga upaya pendistribusian logistik dan personel hanya menggunakan angkutan motor.

Kalau menurut saya, Bencana alam yang melanda Gorontalo ini mengingatkan kita pada pentingnya kesiapan dan respon cepat dalam menghadapi situasi darurat. 

Meskipun upaya penanggulangan bencana telah dilakukan dengan berbagai cara, tantangan cuaca dan medan yang sulit menjadi hambatan yang signifikan. Ke depan, diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, BPBD, dan masyarakat untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan efektif dan proses evakuasi dapat berjalan lancar.

Bencana ini juga menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan. Semoga Gorontalo dapat segera pulih dari bencana ini dan warganya mendapatkan perlindungan yang lebih baik di masa depan. Kalau menurut kamu bagaimana?